WEBINAR SOW#3 (Sustainability of Wetlands#3) “Potensi Vegetasi Lahan Basah Sebagai Pangan Fungsional”

    0
    324

    PHLB ULM (Pusat Inovasi, Teknologi, Komersialisasi, Manajemen: Hutan & Lahan Basah Universitas Lambung Mangkurat) satu-satunya Pusat Unggulan Iptek yang dimiliki oleh ULM saat ini, mempunyai visi menjadi acuan (Center of Excellence) di Tingkat Nasional maupun Internasional bagi pengembangan inovasi, teknologi, komersialisasi produk-produk hasil hutan tropis & lahan basah, serta menjadi acuan bagi penentu kebijakan dalam pengelolaan hutan tropis & lahan basah serta pemanfaatan produk yang dihasilkannya. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, salah satu fokus riset yang dikembangkan adalah riset dalam pengelolaan lahan basah.

    Sebagai Pusat Unggulan Iptek yang memiliki fokus riset lingkungan lahan basah, PHLB ULM banyak sekali memilik riset yang mengarah pada pengembangan inovasi, teknologi, komersialisasi, dan manajemen lahan basah. Salah satu fokus riset dan pengembangan adalah riset-riset tentang potensi lahan basah sebagai sumber pangan fungsional.

    Untuk pengembangan riset tersebut, kerjasama dengan berbagai pihak, baik sesama Pusat Unggulan Iptek, maupun Pemerintah harus dikembangkan. Oleh karena itu, pada tanggal 30 September 2020 PHLB ULM melanjutkan series SOW sebelumnya dalam webinar SOW#3 bertema “Potensi Vegetasi Lahan Basah Sebagai Pangan Fungsional” dengan dipandu oleh moderator Agung Nugroho, S.Tp, M.Sc, PhD selama 3 jam penuh dimulai pada pukul 09.00-12.00 wib atau 10.00-13.00 wita dan menghadirkan para narasumber antara lain:

    1. Miftakhur Rohmah

    (Peneliti PUI OKTAL UNMUL dan Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian UNMUL)

    1. Yuspihana Fitrial, S.Pi, M.Si

    (Peneliti PUI PHLB ULM dan Dosen Jurusan Teknologi Hasil Perikanan ULM)

    1. Nazarni Rahmi, S.Tp., M.Si

    (Balai Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru)

    Acara dibuka secara langsung oleh Ketua PHLB ULM (Prof. Dr. Ir. Yudi Firmanul Arifin, M.Sc). Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Webinar SOW Series#3 ini diselenggarakan dengan tujuan agar kita dapat mengetahui bahwa lahan basah itu memiliki prospek ekonomi dan pendukung aspek ketahanan pangan sehingga sangat bagus untuk dikembangkan. Karena saat ini terkadang orang menganggap wetland sebagai waste land (cenderung tidak produktif dan tidak memiliki nilai ekonomi).

    Pada kesempatan ini, Ibu Miftakhur Rohmah sebagai narasumber pertama menyampaikan tentang studi bioavailabilitas betakaroten sebagai ingredien pangan fungsional. Beliau membagi pangan fungsional tersebut menjadi tiga bagian penting yaitu: pangan, makanan dan minuman serta kesehatan. Dalam pangan lokal lahan basah sendiri pun ternyata banyak memiliki komponen fungsional yang berpotensi menjadi sumber karbohidrat, protein, lemak, sumber vitamin dan mineral.

    Kemudian Ibu Yuspihana Fitrial sebagai narasumber kedua mengemukakan tentang potensi teratai sebagai bahan pangan fungsional. Teratai yang merupakan tanaman dari lahan basah ternyata dapat menjadi bahan pangan fungsional, karena secara nyata bersifat hipoglikemik, hipolipidemik dan memiliki aktifitas antioksidan. Sehingga dapat digunakan sebagai makanan selingan bagi penderita DM.

    Dilanjutkan Ibu Nazarni Rahmi sebagai narasumber ketiga mengemukakan tentang pangan lokal dari lahan basah dan potensinya sebagai functional food. Pangan lokal merupakan pangan yang diproduksi dan dikembangkan sesuai potensi sumber daya wilayah dan budaya setempat. Di kalimantan khususnya kalimantan selatan merupakan wilayah lahan basah yang banyak memiliki pangan lokal, seperti: kelakai, teratai, tigarun, genjer dan lainnya yang dapat dijadikan pangan fungsional.

    Dari uraian-uraian yang telah disampaikan dari ketiga narasumber pada webinar SOW series#3 ini dapat kita simpulkan bahwa pada dasarnya potensi sumber daya alam terutama di lahan basah yang kita miliki sangatlah luar biasa. Dan kita juga dianugerahi oleh nenek moyang kita yang telah banyak mengungkap sisi-sisi kemanfaatan dari bahan-bahan tersebut, jadi yang saat ini menjadi tanggung jawab kita bersama adalah mengembangkan pangan functional tersebut agar lebih bernilai tambah lebih tinggi lagi. Dan yang tidak kalah penting selain kita mengembangkannya, kita juga harus meningkatkan teknik produksi dengan standar mutu yang tinggi mengikuti cara produksi yang baik dan sehat, sehingga produk aman diberikan kepada konsumen dan juga berkualitas. Selengkapnya untuk pelaksanaan acara ini dapat dilihat kembali pada recording yang ada di youtube dengan link sebagai berikut:

    https://www.youtube.com/watch?v=7ey89JmTX1k

    Sumber: pubdok-phlb-ulm (PHLB-ULM/WEB-C13(8)/09-2020

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here