SILATURAHMI NASIONAL tentang: “Pengukuran dan Persiapan Tingkat Kesiapan Inovasi” Ruang Conference, Universitas Balikpapan, 5 September 2019

    0
    231

    Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) telah dilaksanakan Kemenristekdikti sejak Tahun 2010 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan litbang sebagai PUI yang mampu menyerap kebutuhan pengguna/market dan sekaligus menghasilkan dan mengalirkan produk atau hasil teknologi ke penggunanya, serta menjadikan Lembaga Unggul yang berpotensi dikembangkan menjadi lembaga Science Teckno Park. Program PUI ini juga telah mampu menciptakan iklim kompetisi positif bagi lembaga-lembaga litbang untuk meningkatkan produktivitasnya yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif pada aspek academic excellence, economic benefit, dan social impact.

    Hingga akhir tahun 2019 ini, secara kumulatif telah dilakukan pembinaan oleh Kemenristekdikti kepada 137 (seratus tiga puluh tujuh) Lembaga Pusat Unggulan Iptek (PUI) yang berasal dari 52 Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK), 50 Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), 28 Perguruan Tinggi dan 7 Badan Usaha. Dari jumlah tersebut telah ditetapkan sebanyak 81 (delapan puluh satu) Pusat Unggulan Iptek Utama dengan berbagai bidang.

    Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penguatan Kelembagaan Lembaga Litbang Unggul tahun 2019, Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti mengundang seluruh Lembaga Pusat Unggulan Iptek tersebut pada acara “Silaturahmi Nasional Lembaga Litbang Indonesia Tahun 2019”, dengan tujuan mempertemukan seluruh instansi kelembagaan litbang di Indonesia agar terjalin sinergi antara instansi litbang di Indonesia.  Acara diselenggarakan di Auditorium Lantai 2, Gedung D Kemenristekdikti Jl. Jenderal Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta, pada Hari Selasa tanggal 1 Oktober 2019. 

    Keikutsertaan PHLB ULM pada kegiatan ini juga dalam rangka melaksanakan target kinerja PHLB ULM, khususnya dalam bidang Penguatan Kelembagaan antara lain dalam bidang kegiatan koordinasi eksternal dan pengembangan networking.  

    Acara diawali dengan sambutan dari Plt Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti (Patdono Suwignjo. Dalam sambutannya beliau mengemukakan : bahwa dasar dari penyelenggaraan acara ini adalah untuk  memperkuat sinergi dan koordinasi antara lembaga litbang dnegan lembaga litbang lainnya serta instansi pendukung litbang.  Sementara itu tujuan acara ini adalah meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar instansi litbang dan instansi pendukung litbang dan meningkatkan fokus arah lembaga litbang terkait rencana dan arah tindak lanjut ke depannya, dimana Kemenristekdikti memperhatikan perkembangan lebaga litbang ke depan agar lebih terarah menuju lembaga litbang yang unggul sesuai tugas dan fungsinya.  Untuk mendukung pencapaian tersebut perlu dilakukan koordinasi, sinergi dan sinkronisasi dengan berbagai pihak, melalui forum bersama yang mempertemukan semua lembaga litbang, instansi induk dari lembaga litbang, dan pendukung lainnya.Penguatan kelembagaan iptek diarahkan dalam bentuk kemampuan memberikan sumbangan nyata bagi daya saing sektor produksi, keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam, dan penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern, ketersediaan faktor-faktor yang diperlukan seperti SDM, sarana prasarana, kelembagaan iptekm jaringan dan pembiayaan. 

    Acara dilanjutkan dengan arahan dari Menristekdikti (Mohamad Nasir). Dalam arahannya beliau mengatakan bahwa dari 137 PUI, ada sebanyak 81 PUI yang sudah mature. Indikasinya mature ini PUI harus bisa menghasilkan publikasi dan bisa menghasilkan program doktor, yang kedua dari riset yang sudah dihasilkan tersebut harus bisa menghasilkan produk yang bisa bermanfaat kepada masyarakat. Riset ini juga harus bisa dihilirisasi secara langsung ke industri atau difasilitasi ke industri melalui mediasi pemerintah.  Riset harus dikembangkan pada riset terapan, dan output riset tidak hanya sebagai bahan untuk membuat  publikasi/jurnal untuk keperluan naik pangkat semata, namun diharapkan riset tersebut dapat berkembang menjadi inovasi. Untuk meningkatkan inovasi, PUI harus bisa mensinergikan dan mempertemukan 3 (tiga) unsur yaitu: Inventor, Inovator, dan Investor. 

    Setelah arahan dari Menristekdikti, acara terakhir adalah pengenalan program “Open Innovation Information System”, meliputi: pengenalan program dan bagaimana nanti sistem pelaksanaannya, siapa yang bertanggung jawab dan apasaja informasi yang akan atau perlu ditampilkan.

     

    Sumber: pubdok-phlb-ulm (PHLB-ULM/WEB-A3/ 10-2019)